Bagi kalian yang berencana bekerja di Jepang, baik untuk pekerjaan penuh waktu atau hanya sekadar bekerja paruh waktu sambil belajar, penting untuk memahami beberapa etika kerja yang harus dijaga di negara ini. Sebagai seorang manajer perekrutan di perusahaan yang mempekerjakan banyak karyawan asing, saya ingin berbagi tips dan pengalaman yang bisa membantu kalian beradaptasi lebih cepat di lingkungan kerja Jepang. Yuk, simak poin-poin berikut!

1. Hati-Hati dengan Kesalahan Tulis di CV

Di Jepang, biasanya ada tahap wawancara ketika Anda melamar pekerjaan di perusahaan yang diinginkan, dan Anda akan diminta untuk menyerahkan resume (履歴書). Hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaan bahasa yang sopan serta menghindari kesalahan penulisan atau typo. Meskipun tergantung pada perusahaan, tidak ada aturan yang mengharuskan Anda menulis semuanya dalam huruf kanji. Resume yang ditulis dengan huruf hiragana atau bahasa Inggris tetap dapat diterima dengan baik selama ditulis dengan rapi, sopan, dan akurat. Hal ini dapat menjadi poin plus dalam penilaian.

Selain itu, poin penilaian lainnya adalah apakah alasan melamar pekerjaan (志望動機) dijelaskan secara spesifik dan apakah foto wajah telah ditempel pada resume. Sangat disarankan untuk meminta saran dari guru bahasa Jepang sebelum menyerahkan dokumen untuk memastikan bahwa tidak ada kejanggalan dalam penulisan bahasa Jepang. Sebagai informasi, di perusahaan tempat saya bertanggung jawab atas perekrutan, resume tanpa foto wajah atau tanpa penulisan alasan melamar pekerjaan biasanya tidak akan dipertimbangkan untuk proses penerimaan.

2. Di Jepang Sudah Menjadi Hal Yang Biasa, Berkumpul 5 Menit Lebih Awal

Di Jepang, banyak orang yang sangat ketat terhadap waktu dibandingkan dengan negara lain. Biasanya, karyawan datang ke kantor setidaknya 5 menit sebelum waktu kerja dimulai dan sudah mempersiapkan diri untuk bekerja.

Saya pernah mewawancarai seorang mahasiswa asal Nepal. Ketika waktu yang telah disepakati tiba, dia belum datang, sehingga saya mengira dia membatalkan wawancara tanpa pemberitahuan. Namun, 15 menit setelah waktu yang dijanjikan, saya menerima pesan santai darinya: “Saya baru saja tiba!”.

Terlambat tanpa pemberitahuan sering kali membuat Anda kehilangan kesempatan untuk diwawancarai. Dalam pengalaman saya, saya tidak melanjutkan wawancara dengan kandidat tersebut dan memintanya untuk langsung pulang. Jika Anda tidak dapat tiba tepat waktu sesuai janji, pastikan untuk memberi tahu sebelumnya. Selain itu, pada hari wawancara atau hari pertama kerja, jangan tiba tepat pada waktu yang dijadwalkan. Usahakan untuk datang setidaknya 5 menit lebih awal dengan mempersiapkan diri dan berangkat lebih awal.

3. Salam dan Sapa dengan Penuh Semangat

Bukan hanya dalam pekerjaan, di manapun salam dan sapa adalah hal yang penting. Terutama ketika bertemu orang baru atau senior, menyapa dengan senyum dan penuh semangat dapat memberikan kesan yang baik. Di perusahaan saya, banyak karyawan asing yang belum sepenuhnya menguasai bahasa Jepang, namun mereka tetap bisa menunjukkan sikap positif dengan cara menyapa dengan ramah.

Namun, jika Anda menyapa dengan baik, itu dapat menjadi kesempatan bagi orang Jepang untuk menyapa Anda kembali. Bahkan dengan hanya mengucapkan kata-kata seperti “おはようございます” (Selamat pagi) atau “お疲れ様です” (Terima kasih atas kerja keras Anda), itu dapat memberikan kesan positif. Jadi, jangan ragu untuk mencobanya!

4. Jangan Pura-pura Mengerti

Di tempat kerja, orang Jepang yang bekerja bersama Anda berusaha untuk berbicara dengan bahasa Jepang yang mudah dipahami oleh rekan-rekan asing. Namun, terkadang secara tidak sadar mereka menggunakan bahasa Jepang yang lebih sulit atau berbicara dengan dengan cepat. Dalam situasi seperti ini, mungkin ada momen di mana Anda kesulitan untuk memahami apa yang sedang dikatakan.

Pada saat seperti ini, jangan ragu untuk meminta penjelasan ulang. Jika Anda melanjutkan pekerjaan tanpa memahami dengan jelas, bisa saja terjadi kesalahan besar yang akan merepotkan orang lain. Menanyakan sesuatu tidaklah memalukan, jadi pastikan untuk selalu bertanya jika ada hal yang membingungkan atau membuat Anda kesulitan.

5. Berusaha Berbicara dalam Bahasa Jepang

Hal yang paling ingin saya sampaikan kali ini adalah topik ini. Sebelumnya, ada seorang warga negara Indonesia yang mengalami kesulitan saat proses pembukaan rekening bank. Dia bertanya, “Can you speak English?” Namun, setelah saya memberitahunya untuk berbicara dalam bahasa Jepang, meskipun pelan, dia dapat menyampaikan maksudnya dengan jelas. Kami bisa bekerja sama untuk mengatasi masalah yang dihadapinya.

Memang, bisa berbicara dalam bahasa ibu atau bahasa Inggris memberikan rasa aman. Namun, ketika saya ditanya “Apakah Anda bisa berbicara bahasa Inggris?”, saya merasa seperti ada batasan atau jarak yang tercipta. Saat Anda datang ke Jepang, tidak perlu langsung bisa berbicara bahasa Jepang dengan lancar sejak awal. Kami, sebagai perusahaan, juga berusaha untuk menjelaskan dengan bahasa Jepang yang mudah dipahami. Oleh karena itu, saya berharap Anda tidak perlu takut berbicara dalam bahasa Jepang. Jangan takut untuk berkomunikasi dalam bahasa Jepang, dan terus berusaha untuk berinteraksi.

Bagaimana menurut Anda? Setelah membaca sampai sejauh ini, mungkin ada yang merasa, “bekerja di Jepang itu sulit?” Sebagian besar pekerja asing yang bekerja di Jepang juga merasa bahwa “perusahaan Jepang itu ketat.” Namun, jika Anda mengikuti aturan dan bekerja dengan baik, sebenarnya tidak ada yang sulit. Pada awalnya, memang wajar jika Anda merasa cemas bekerja di tempat yang asing. Namun, perlu Anda ketahui bahwa pihak perusahaan yang menerima Anda juga sebenarnya merasa gugup… (tertawa). Selain itu, meskipun orang Jepang ingin lebih akrab dengan orang asing, banyak dari mereka yang pemalu dan seringkali merasa kesulitan untuk memulai percakapan. Oleh karena itu, saya sangat menganjurkan Anda untuk aktif menyapa dan berkomunikasi dalam bahasa Jepang. Dengan begitu, tidak hanya pekerjaan Anda di Jepang yang akan berjalan lancar, tetapi hubungan pertemanan Anda juga akan berkembang, membuat kehidupan Anda di Jepang menjadi lebih menyenangkan.