Bagi teman-teman asal Indonesia, salah satu hal yang jadi pertimbangan utama saat memilih bahan makanan atau makan di restoran di Jepang adalah apakah makanan tersebut ‘halal’ atau tidak. Saat ini, jumlah Muslim di seluruh dunia semakin meningkat, dan kunjungan Muslim ke Jepang juga terus bertambah setiap tahun.
Meskipun minat terhadap makanan halal di Jepang semakin besar, menemukan produk-produk tersebut masih cukup sulit, sehingga banyak orang yang merasa kesulitan saat memilih bahan makanan. Jujur saja, saya sendiri sebagai Muslim yang tinggal di Jepang juga sering kesusahan saat memilih bahan makanan dan memasak sendiri.
Di artikel ini, saya ingin berbagi tips memilih bahan makanan berdasarkan pengalaman saya sebagai Muslim di Jepang. Semoga bisa menjadi panduan yang bermanfaat!
Tips Memilih Bahan Makanan di Jepang
Memilih bahan makanan saat memasak sendiri di Jepang sangat penting, terutama karena produk dengan sertifikasi halal masih jarang. Keputusan untuk menghindari bahan yang mengandung babi atau alkohol sepenuhnya bergantung pada preferensi masing-masing.
Berikut adalah empat tips penting untuk memilih bahan makanan:
– Periksa label makanan
– Sebisa mungkin hindari membeli makanan instan atau makanan olahan
– Waspadai makanan siap saji/teman nasi di supermarket
– Manfaatkan belanja online
Periksa Label Makanan
Saat membeli makanan di Jepang, pastikan untuk memeriksa label makanan di bagian belakang. Label ini memuat daftar bahan, zat tambahan, dan informasi alergen yang dapat menjadi panduan saat memilih makanan. Biasanya, jika bahan tersebut mengandung daging babi atau gelatin, akan tercantum di bagian akhir daftar bahan, sehingga mudah untuk dikenali.
Jika ada keterangan di akhir nama-nama bahan
Perhatikan kata-kata seperti shortening, minyak campuran, dan lemak babi yang kadang tertera di label.

Jika tercantum shortening
Shortening bisa berasal dari minyak nabati atau hewani. Jika berasal dari hewani, kadang lemak yang digunakan diekstrak dari daging babi, jadi harus hati-hati. Biasanya, label hanya mencantumkan “shortening” tanpa menyebutkan apakah bahan dasarnya nabati atau hewani. Minyak campuran sering ditemukan dalam makanan olahan seperti kari instan, dan jika kandungannya sedikit, labelnya mungkin tidak menyebutkan daging babi secara eksplisit.

Jika minyak campuran mengandung lemak babi

Hindari Membeli Makanan Instan atau Olahan
Makanan instan memang murah dan praktis, tetapi dari pengalaman saya, banyak yang mengandung unsur daging babi. Contohnya adalah hampir semua mi instan dan makanan beku. Saat memasak mi, saya biasanya hanya membeli mi segar tanpa menggunakan bumbu yang disertakan, dan membuat bumbu sendiri.
Mi segar yang beragam

Membuat bumbu untuk mi seperti mi ayam bisa sangat mudah, cukup dengan kecap dan kaldu ayam!
Waspadai Makanan Siap Saji di Supermarket
Makanan siap saji di supermarket Jepang memang sangat praktis. Biasanya, makanan ini dibuat di dapur yang terletak di belakang supermarket, dan kita bisa menikmatinya saat masih hangat. Tapi harus hati-hati, karena meskipun makanan tersebut tidak mengandung daging babi, ada kemungkinan bahan itu digoreng bersama minyak yang mengandung unsur babi.
Jika menggunakan minyak yang mengandung babi dalam proses masak
Setiap orang memiliki standar masing-masing soal seberapa ketat mereka mengikuti aturan halal. Memang ada area abu-abu, dan jika terlalu ketat dalam memilih makanan halal, bisa-bisa tidak ada yang bisa dimakan. Semoga tips ini bisa jadi panduan yang membantu.
Manfaatkan Belanja Online
Kalau sulit menemukan produk bersertifikat halal atau yang bebas dari babi dan alkohol di supermarket, belanja online bisa jadi solusi. Di situs seperti Amazon atau Rakuten, cukup ketik “makanan halal” untuk menemukan berbagai produk halal dari seluruh dunia. Memang harganya lebih mahal dari biasanya, tapi bagi yang ingin aman dan nyaman, ini adalah pilihan yang sangat berguna.
**Referensi**: Situs resmi Amazon
https://www.amazon.co.jp/s?k=%E3%83%8F%E3%83%A9%E3%83%AB%E9%A3%9F%E5%93%81&crid=1WYXXGPNJ5FKB&sprefix=%2Caps%2C213&ref=nb_sb_ss_recent_1_0_recent
Kesimpulan
Meskipun minat terhadap makanan halal meningkat, kenyataannya makanan halal masih belum merata di Jepang. Menemukan makanan bersertifikat halal di supermarket atau restoran masih cukup sulit.
Melalui artikel ini, saya ingin berbagi tips dari sudut pandang seorang Muslim yang tinggal di Jepang. Semoga tips ini bisa membantu teman-teman Muslim yang berkunjung ke Jepang dalam memilih bahan makanan!