Dalam artikel kali ini, kami akan melanjutkan pengenalan “Survei Dasar Terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang” yang telah kami perkenalkan sebelumnya. Bagi yang ingin melihat artikel pertama, silakan mengecek dari tautan berikut.
<Pekerjaan>
Jumlah orang asing yang bekerja di Jepang telah meningkat dan diperkirakan akan terus bertambah. Untuk hidup di Jepang, tentu saja kita perlu uang, dan cara utama untuk mendapatkannya adalah dengan bekerja. Lalu, apa saja masalah yang dihadapi oleh mereka yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan di Jepang?
(Kesulitan dalam pekerjaan)
1.Gaji yang rendah
2.Perlakuan yang tidak adil dalam perekrutan, penempatan, dan promosi dibandingkan dengan orang Jepang
3.Jam kerja yang panjang
Sayangnya, masalah pertama yaitu gaji yang rendah juga dirasakan oleh orang Jepang. Gaji tidak naik, namun pajak dan iuran asuransi sosial bertambah, sehingga pendapatan bersih menurun. Selain itu, karena kenaikan harga barang baru-baru ini dan situasi depresiasi yen, muncul kesan bahwa lingkungan hidup semakin memburuk. Perlakuan yang tidak adil dalam perekrutan dan penempatan kemungkinan adalah bentuk diskriminasi. Oleh karena itu, perusahaan diharapkan untuk mengatur sistem yang adil dan menjelaskan alasan dengan jelas agar tidak dianggap diskriminatif.
(Alasan tidak bisa mendapatkan pekerjaan)
1.Tidak menemukan pekerjaan yang diinginkan
2.Kemampuan bahasa Jepang yang tidak memadai
3.Keterampilan, pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk pekerjaan tidak cukup
Jika Anda tidak menemukan pekerjaan yang diinginkan, sayangnya Anda mungkin harus mencari pekerjaan di luar Jepang. Jika Anda tidak tahu pekerjaan apa yang ingin Anda lakukan, banyak orang Jepang juga mengalami hal yang sama. Dengan mengumpulkan berbagai pengalaman, Anda akan mendapatkan gambaran lebih jelas tentang apa yang ingin Anda lakukan. Untuk alasan kedua dan ketiga, Anda hanya perlu bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan Anda.
<Partisipasi Sosial>
Proporsi orang yang ingin berpartisipasi dalam aktivitas sosial adalah 35.0%, sedangkan yang tidak ingin berpartisipasi adalah 24.2%. Aktivitas spesifik seperti kegiatan sukarela (penerjemahan, pembersihan, dll.) adalah yang tertinggi dengan 70.9%.
Selain itu, sekitar 49.6% mengatakan mereka tidak tahu kegiatan sosial apa yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, jika ada pusat informasi yang memperkenalkan partisipasi sosial, jumlah orang asing yang terlibat kegiatan akan meningkat.
<Masalah HAM dan Diskriminasi>
(Keadaan di mana diskriminasi terjadi)
1.Saat mencari rumah
2.Saat bekerja
3.Saat mencari pekerjaan
(Orang yang melakukan diskriminasi)
1.Rekan kerja
2.Agen property
3.Pelayan toko
Diskriminasi tentu saja tidak boleh terjadi. Namun, sayangnya masih ada orang yang melalukan diskriminasi. Saya sendiri, sebagai orang Jepang, sangat menyayangkan terjadinya hal ini. Dari hasil survei, situasi utama di mana diskriminasi terjadi adalah di tempat kerja dan saat mencari rumah.
Perusahaan yang mempekerjakan orang asing menerima pekerja asing karena mereka membutuhkan mereka. Jika demikian, perlu ada pendidikan yang baik agar karyawan Jepang memahami pentingnya tidak mendiskriminasi.
Selain itu, dari sudut pandang pemilik rumah, ada beberapa pertimbangan dalam menerima penyewa asing. Misalnya, ada orang asing yang tidak mengikuti aturan pembuangan sampah, mengadakan pesta malam yang bising, penggunaan ruangan yang tidak baik sehingga menyebabkan kerusakan, pekerjaan yang tidak stabil dibandingkan dengan orang Jepang, tidak adanya penjamin, dan lain-lain.
Sebenarnya bukan berarti orang Jepang tidak akan melakukan hal-hal jelek tersebut. Namun dari sudut pandang pemilik, mereka ingin menghindari risiko sebisa mungkin, seperti tidak mendapatkan pembayaran sewa atau adanya masalah dengan tetangga. Namun, jika orang asing tidak memiliki tempat yang aman untuk tinggal, mereka tidak akan bisa bekerja, sehingga ini adalah topik yang memerlukan penanganan yang tepat.
(Asuransi sosial dan Rasa Kesepian)
Terkait dengan sistem asuransi kesehatan, 44,3% mengatakan bahwa mereka tidak mengerti isinya. Sumber informasi paling umum tentang sistem pensiun adalah dari tempat kerja dengan angka 26,1%. Sistem jaminan sosial di Jepang juga kompleks dan sulit dipahami bahkan bagi orang Jepang. Bagaimana menyampaikan ini kepada orang asing merupakan salah satu tantangan bagi Pemerintah Jepang.
Selain itu, jika kita menggabungkan jumlah orang yang selalu merasa kesepian, kadang-kadang merasa kesepian, dan sesekali merasa kesepian, totalnya ada sekitar 50%. Angka ini menunjukkan peningkatan dari survei tahun sebelumnya, sehingga dirasa perlu untuk menciptakan tempat-tempat yang dapat menghubungkan masyarakat.
Selesai sudah pengenalan konten survei yang telah kami sampaikan dalam tiga artikel. Bagi Anda yang sudah tinggal di Jepang, mungkin ada yang memiliki pemikiran yang sama. Bagi Anda yang sedang mempertimbangkan untuk tinggal di Jepang, kami berharap informasi ini dapat menjadi referensi yang berguna.
Untuk negara Jepang pun, tidak cukup hanya dengan melakukan survei. Berdasarkan hasil survei ini, Jepang harus bekerja untuk mempersiapkan lingkungan yang lebih baik dan mewujudkan masyarakat yang lebih harmonis dengan orang asing. すかSUKI juga akan terus bekerja dengan gigih, memberikan support sebanyak mungkin kepada teman-teman semua.
【Badan Pelayanan Imigrasi Jepang:Survei Dasar terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang】
https://www.moj.go.jp/isa/policies/coexistence/04_00017.html