Dalam artikel kali ini, kami akan melanjutkan pengenalan ” Survei Dasar Terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang ” yang telah kami perkenalkan sebelumnya. Bagi yang ingin melihat artikel pertama, silakan lihat dari tautan berikut.

Survei Dasar Terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang Tahun 2022
https://www.sukasuki.org/2023/11/survei-dasar-terhadap-orang-asing-yang-menetap-di-jepang-tahun-2022/

<Orientasi Kehidupan di Jepang>

Sebanyak 40.5% responden mengatakan bahwa mereka tidak menerima orientasi tentang kehidupan di Jepang. Orang yang akan bekerja di perusahaan atau yang datang untuk studi biasanya memiliki kesempatan untuk mendapatkan orientasi, tetapi berbeda dengan orang lainnya. Khususnya bagi mereka yang baru tiba di Jepang, ada banyak hal yang tidak dimengerti dan bisa menjadi sumber kecemasan, sehingga pengadaan orientasi tentu sangat diharapkan. Berikut ini adalah informasi yang dianggap berguna oleh mereka yang telah menerima orientasi.

(Informasi yang berguna dalam kehidupan sehari-hari di Jepang)

1.Cara membuang sampah
2.Pendaftaran penduduk
3.Pencegahan bencana

Bahkan bagi orang Jepang sendiri, aturan pembuangan sampah itu kompleks dan sulit untuk dipahami. Fasilitas pengolahan sampah berbeda-beda tergantung pada daerah tempat seseorang tinggal, sehingga aturan pembuangan sampah sangat dipengaruhi oleh di mana Anda tinggal. Jika seseorang pindah rumah, mereka perlu untuk memastikan aturan pembuangan sampah di tempat yang baru. Untuk membangun hubungan yang baik dengan tetangga sekitar, sangat penting untuk memahami dan mengikuti aturan ini.

Orang asing yang tinggal di Jepang dalam jangka panjang perlu melakukan pendaftaran penduduk. Ini adalah cara bagi negara untuk mengetahui di mana para pendatang tinggal, sehingga jika mereka pindah, mereka harus membuat laporan pindah.

Mengenai pencegahan bencana, Jepang merupakan negara yang sering mengalami bencana alam seperti gempa bumi dan angin topan, sehingga penting untuk mengetahui terlebih dahulu informasi seperti ke mana harus mengungsi jika terjadi keadaan darurat.

(Informasi yang akan berguna jika diketahui lebih dulu)

1.Pensiun dan asuransi Kesehatan sosial
2.Pajak
3.Medis dan kesejahteraan

Ketiga hal di atas memiliki aturan yang berbeda-beda di setiap negara. Meskipun sistem di Jepang telah lengkap, orang Jepang sendiri sulit memahami system yang cukup rumit ini. Sulit untuk memahami semua peraturan hanya dengan sekali mendengar. Informasi tentang hal-hal ini juga tidak banyak disampaikan oleh pemerintah kepada warga negara Jepang. Bahkan ada beberapa informasi yang hanya bisa ketahui melalui media. Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki sikap proaktif dalam mencari informasi atau mendengarkan penjelasan.

<Pengumpulan Informasi>

Cara mendapatkan informasi yang telah dipublikasikan dan hasilnya adalah sebagai berikut:

1.Tidak ada kesulitan khusus dalam mendapatkan informasi dalam setahun teakhir
2.Informasi dalam berbagai bahasa sedikit
3.Sulit untuk menemukan informasi yang diperlukan di situs web lembaga resmi

Selain itu, yang keempat adalah “sedikitnya informasi dalam Bahasa Jepang yang mudah dipahami” dan yang kelima adalah “sedikitnya informasi yang disampaikan melalui aplikasi”. Tantangan utama tampaknya adalah bahasa dan memikirkan cara untuk menyampaikan informasi dengan lebih efektif.

<Penanganan Konsultasi>

Berikut ini adalah lawan yang menjadi tempat konsultasi saat mengalami kesulitan:

1.Keluarga/sanak saudara
2.Teman/kenalan orang Jepang
3.Teman/kenalan dari negara asal atau orang asing lainnya

Sepertinya kebanyakan orang cenderung berkonsultasi dengan orang-orang yang mereka kenal baik. Yang keempat adalah konsultasi di tempat kerja atau sekolah.

(Kesulitan saat mencoba berkonsultasi dengan lembaga resmi)

1.Harus mengambil cuti dari pekerjaan atau sekolah untuk berkonsultasi
2.Tidak ada atau sedikit penerjemah yang tersedia
3.Tidak ada penjelasan yang cukup jelas yang bisa dipahami oleh orang asing, atau isi yang tidak dimengerti

Layanan administrasi kebanyakan hanya pada hari kerja, dari pagi hingga sore. Ini sering kali membuat seseorang kesulitan untuk menyelesaikan urusannya setelah jam kerja atau di hari libur. Akibatnya, para pekerja atau pelajar harus mengambil cuti dari pekerjaan. Di sini juga terlihat ada masalah dalam bahasa dan penyediaan informasi.

(Alasan tidak berkonsultasi dengan lembaga pemerintah)

1.Tidak tahu tempat bagian atau loket untuk berkonsultasi ada di mana
2.Harus mengambil cuti dari pekerjaan atau sekolah untuk berkonsultasi
3.Ada orang lain yang menjadi lawan konsultasi

Tidak tahu harus bertanya apa atau berkonsultasi di mana adalah situasi yang paling menyulitkan, tetapi memiliki orang lain untuk diajak berkonsultasi tentu sangat membantu dan merupakan lingkungan yang diharapkan oleh kita semua. Akan sangat baik jika ada loket khusus untuk konsultasi orang asing, yang bisa menjadi petunjuk kemana harus pergi atau di mana harus bertanya.

<Pengasuhan Anak dan Pendidikan>

(Kesulitan dalam kehamilan dan melahirkan)

1.Biaya kehamilan dan melahirkan yang tinggi
2.Ketidakpastian apakah dapat melanjutkan sekolah atau pekerjaan
3.Tidak ada tempat atau orang untuk berkonsultasi tentang masalah kehamilan dan kelahiran

(Kesulitan tentang mengasuh anak)

1.Anak tidak memahami cukup tentang bahasa dan budaya negara asal
2.Biaya pengasuhan yang tinggi
3.Anak tidak memahami bahasa Jepang dengan cukup

Untuk wanita, kehamilan dan kelahiran memiliki dampak yang lebih besar pada kehidupan dibandingkan untuk seorang pria. Kelahiran di negara asing membawa beban psikologis dan finansial yang besar.
Selain itu, mengasuh anak juga berbeda dari pengalaman tumbuh di negara asal, sehingga bisa menyebabkan banyak kecemasan. Anak yang lahir di Jepang mungkin akan menyesuaikan dengan baik di Jepang, namun sebaliknya, pemahaman tentang negara asal mungkin sangat dipengaruhi oleh usaha orang tua di rumah.

Artikel kali ini sampai di sini dulu. Kami akan lanjut membahas isi survei ini pada artikel berikutnya!.

【Badan Pelayanan Imigrasi Jepang: Survei Dasar terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang】
https://www.moj.go.jp/isa/policies/coexistence/04_00017.html