Jepang memiliki empat musim, dan setiap musim memiliki acara atau festival uniknya sendiri. Acara-acara ini mungkin akan terasa baru dan menarik bagi orang-orang yang berasal dari Indonesia, tetapi mungkin juga memerlukan sedikit adaptasi. Di sini, kami akan memperkenalkan acara musiman yang mewakili Jepang secara singkat!
Musim Dingin: Tahun Baru
Tahun Baru di Jepang adalah acara terbesar untuk merayakan pergantian tahun. Banyak orang menghabiskan waktu bersama keluarga dan pergi ke kuil atau tempat ibadah untuk melakukan “hatsumode” (kunjungan pertama ke kuil di awal tahun). Hatsumode adalah ritual berdoa untuk keselamatan selama setahun ke depan, biasanya disertai dengan mencoba omikuji (ramalan) dan membeli jimat keberuntungan di kuil.
Pada Hari Tahun Baru, orang Jepang biasanya menyantap hidangan khusus seperti “osechi ryori” dan “ozoni.” Hidangan ini berbeda-beda tergantung daerah. Sebagai contoh, di Okinawa mungkin tidak dimakan, dan isi hidangannya juga bisa berbeda antara wilayah Kansai dan Kanto. Karena banyak toko tutup selama Tahun Baru, lebih baik mempersiapkan semua kebutuhan terlebih dahulu.
Musim Semi: Hanami
Sejak bulan Maret hingga April, bunga sakura bermekaran, dan orang Jepang merayakannya dengan “hanami.” Hanami adalah tradisi menikmati makan bersama keluarga atau teman di bawah pohon sakura, sebagai perayaan datangnya musim semi. Hanami diadakan di seluruh Jepang, terutama di taman-taman atau tepi sungai yang terkenal. Karena banyak orang yang datang, biasanya tempat duduk diambil sejak pagi, jadi jika Anda ingin berpartisipasi, rencanakan lebih awal.
Selama hanami, penting untuk membawa kembali sampah dan menghormati lingkungan sekitar. Salah satu tempat yang direkomendasikan adalah Taman Hanamiyama di Kota Fukushima, Prefektur Fukushima. Di sana anda dapat berjalan santai di jalan setapak sambil dikelilingi bunga sakura.
Musim Panas: Festival Musim Panas dan Kembang Api
Di musim panas, “natsu matsuri” atau festival musim panas diadakan di seluruh Jepang. Dari bulan Juli hingga Agustus, acara kembang api menjadi hal yang paling di tunggu di Jepang. Pemandangan kembang api besar yang menerangi langit malam adalah lambang musim panas di Jepang. Banyak orang mengenakan yukata (kimono musim panas) dan menikmati makanan atau permainan yang terdapat di stan-stan festival.
Bagi mereka yang berasal dari Indonesia, budaya stan seperti ini dan pengalaman mengenakan yukata mungkin akan menjadi pengalaman yang istimewa. Selain itu, tarian “bon odori” juga diadakan sebagai bagian dari festival, dan siapa saja dapat berpartisipasi dengan bebas.
Di Kota Oomagari di Akita, ada acara “kompetisi kembang api oleh para ahli kembang api,”dan kita bisa melihat kembang api yang sangat spektakuler loh!.
Musim Dingin: Natal
Pada bulan Desember, acara Natal juga banyak dirayakan di Jepang. Natal di Jepang lebih merupakan acara untuk dinikmati bersama keluarga, teman, atau pasangan, dan hampir tidak memiliki unsur agama.
Kota-kota dihiasi dengan lampu-lampu yang indah, membuat suasana malam menjadi lebih meriah. Di Jepang, ada tradisi memakan kue dan ayam pada hari Natal, dan kue Natal umumnya dipesan terlebih dahulu. Jika Anda ingin menghindari keramaian di pusat perbelanjaan atau tempat wisata, lebih baik merencanakan sebelumnya.
Kesimpulan
Acara pada musim yang ada di Jepang pasti akan memberikan banyak pengalaman baru bagi orang-orang dari Indonesia. Dengan berpartisipasi pada acara-acara tersebut, Anda akan dapat merasakan suasana musim dan perbedaann budaya antara Jepang dan Indonesia secara langsung. Dengan mengumpulkan informasi terlebih dahulu dan ikut berpartisipasi akan memberikan Anda pengalaman yang lebih berharga loh!