Artikel ini menjelaskan secara rinci bagaimana cara menangani situasi ketika Anda tiba-tiba sakit atau cedera di Jepang. Panduan ini mencakup cara menggunakan asuransi, memanggil ambulans, dan membeli obat di apotek. Informasi ini penting untuk diketahui sebelumnya agar Anda merasa lebih nyaman selama berada di Jepang.
Pendahuluan
Saat baru tinggal di Jepang dengan bahasa dan budaya yang berbeda tentunya menjadi hal yang sangat sulit, terutama jika Anda tiba-tiba sakit atau cedera. Pastinya Anda tidak tahu harus pergi ke mana dan apa yang harus dilakukan.
Jepang memiliki sistem medis yang sangat baik, namun cara menggunakannya berbeda dari beberapa negara lain, termasuk Indonesia. Artikel ini akan memberikan penjelasan yang jelas dan detail mengenai cara menangani sakit atau cedera di Jepang, khususnya bagi orang Indonesia yang baru tinggal di Jepang. Informasi ini sangat berguna untuk mempersiapkan Anda menghadapi situasi darurat, sehingga Anda bisa merasa lebih nyaman saat tinggal di Jepang.
Memahami Sistem Medis Jepang

Pertama, mari pahami sedikit tentang sistem medis Jepang. Jepang memiliki sistem asuransi kesehatan yang dikenal dengan “健康保険 (Kenkou hoken)”. Semua penduduk Jepang, termasuk orang asing yang tinggal di Jepang, diwajibkan memiliki asuransi ini. Dengan asuransi ini, Anda hanya perlu membayar sekitar 30% dari biaya perawatan medis di rumah sakit, sementara 70% sisanya ditanggung oleh asuransi. Jika Anda tinggal lama di Jepang, Anda wajib mendaftar asuransi kesehatan ini.
Selain itu, ada dua jenis fasilitas kesehatan di Jepang yaitu rumah sakit dan klinik. Rumah sakit besar yang disebut rumah sakit umum dapat menangani perawatan khusus dan darurat, serta memiliki fasilitas rawat inap. Di sisi lain, klinik lebih kecil dari rumah sakit umum dan biasanya menangani gejala ringan seperti flu atau luka ringan.
Awalnya mungkin Anda akan bingung harus pergi ke mana, namun pada dasarnya jika Anda mengalami gejala atau luka ringan, lebih baik Anda pergi ke klinik, tetapi jika memiliki kondisi yang lebih serius, Anda harus mengunjungi rumah sakit.
Perbedaan Sistem Medis Jepang dan Indonesia
Supaya merasa nyaman menggunakan layanan medis Jepang, sangat penting untuk memahami perbedaan sistem medis antara Jepang dan Indonesia. Berikut ini adalah beberapa perbedaannya:
1. Perbedaan Sistem Asuransi Kesehatan
Sistem dasar asuransi kesehatan di Indonesia dan Jepang sangatlah berbeda.
- Asuransi kesehatan Jepang (kenkou hoken) : Semua penduduk wajib memiliki asuransi kesehatan publik.
Pekerja perusahaan wajib memiliki 「健康保険」(kenkou hoken/asuransi kesehatan), dan orang yang tidak memiliki kenkou hoken wajib memiliki 「国民健康保険」(kokumin kenkou hoken/asuransi kesehatan nasional). Biaya medis keduanya sama, Anda hanya perlu membayar 30% dan 70% ditanggung oleh asuransi. Pekerja asing yang tinggal di Jepang pun diwajibkan mengikuti sistem ini.
- Asuransi BPJS Indonesia : BPJS Kesehatan merupakan asuransi kesehatan publik di Indonesia. Namun berbeda dengan di Jepang, semua penduduk tidak diwajibkan memiliki asuransi BPJS ini.
BPJS juga memiliki keterbatasan dalam lingkup pelayanannya dan biasanya hanya bisa digunakan di rumah sakit yang telah ditentukan oleh pemerintah. Selain itu, kualitas pelayanan dan waktu menunggu yang lama pun sering kali menjadi masalah.
2. Cara Mengakses Layanan Medis
- Jepang : Anda dapat memilih untuk mengunjungi rumah sakit umum atau klinik. Untuk gejala ringan, disarankan pergi ke klinik terdekat terlebih dahulu. Jika Anda membutuhkan perawatan spesialis atau darurat, Anda bisa dirujuk ke rumah sakit umum. Selain itu, saat memanggil ambulans, Anda memiliki rasa aman karena pihak rumah sakit akan segera merespon jika terjadi keadaan darurat.
- Indonesia : Di Indonesia, akses ke rumah sakit atau klinik masih terbatas, terutama di daerah terpencil, Anda harus melakukan perjalanan yang jauh untuk bisa berobat ke rumah sakit.
Selain itu umumnya di Indonesia, orang bisa langsung pergi ke rumah sakit umum, karena Puskesmas biasanya memiliki fasilitas yang lebih terbatas.
3. Kualitas Pelayanan dan Respon Rumah Sakit

- Jepang : Rumah sakit dan klinik di Jepang, setiap kali berobat sering menggunakan sistem reservasi. Reservasi sebelum berobat sangat disarankan terutama di rumah sakit besar.
Rumah sakit dan klinik di Jepang memiliki pelayanan yang sangat bagus, dengan teknologi medis canggih. Selain itu, setelah melakukan pemeriksaan pun dokter dan perawat akan menjelaskan penyakit yang dialami sehingga Anda dapat menerima pengobatan dengan rasa aman.
- Indonesia : Di rumah sakit umum, sering kali sistem reservasi tidak tersedia, sehingga pasien harus menunggu lama.
Pelayanan di rumah sakit swasta biasanya lebih baik, namun biayanya lebih tinggi. Meskipun rumah sakit umum murah, fasilitasnya tidak terlalu lengkap dan pelayanannya tidak responsif. Biasanya akan penuh saat keadaan darurat.
4. Cara Pembayaran
- Jepang: Dengan asuransi kesehatan, Anda hanya perlu membayar 30% dari biaya perawatan dan sisanya ditanggung oleh asuransi.
Biaya pengobatan bisa dibayar menggunakan uang tunai maupun kartu kredit. Jika Anda tidak memiliki asuransi, Anda harus membayar seluruh biaya sendiri dengan biaya yang mahal.
- Indonesia : Jika Anda terdaftar dalam BPJS, beberapa perawatan bisa didapatkan dengan gratis atau biaya yang sedikit, namun layanan ini terbatas pada rumah sakit yang telah ditentukan.
Jika melakukan pengobatan di rumah sakit swasta, terutama bagi orang asing, mungkin akan dikenakan biaya yang tinggi, dan seringkali tidak ditanggung oleh asuransi.
Biasanya pembayaran menggunakan uang tunai, namun sekarang semakin banyak rumah sakit di daerah perkotaan yang menerima kartu kredit.
5. Cara Membeli Obat

- Jepang : Di Jepang, obat resep hanya bisa dibeli di apotek dengan membawa resep dari dokter.
Setelah diperiksa di rumah sakit, Anda perlu pergi ke apotek dengan resep dan mengambil obat. Obat-obatan yang dijual bebas juga banyak tersedia di apotek, dan obat-obatan untuk gejala ringan seperti masuk angin dan sakit kepala bisa dibeli tanpa resep dokter.
- Indonesia : Di Indonesia, Anda dapat membeli antibiotik dan obat-obatan lainnya tanpa resep dokter, sehingga lebih mudah mendapatkan obat dibandingkan dengan di Jepang.
Namun, di Jepang, banyak obat yang tidak bisa dibeli tanpa resep untuk menghindari penyalahgunaan antibiotik.
Banyak orang mungkin akan terkejut dengan perbedaan ini.
Dengan ini, ada berbagai perbedaan dalam sistem kesehatan antara Jepang dan Indonesia. Dengan memahami perbedaan ini, Anda akan merasa lebih nyaman dalam memanfaatkan layanan kesehatan di Jepang. Jika ada hal yang tidak Anda pahami, disarankan untuk berkonsultasi sebelumnya dengan fasilitas kesehatan atau pusat dukungan setempat.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Sakit atau Cedera

Jika Anda tiba-tiba merasa tidak enak badan atau mengalami cedera, sangat penting untuk tetap bersikap tenang. Perhatikan gejala yang muncul, lakukanlah tindakan sebagai berikut.
Untuk Gejala Ringan
Jika Anda mengalami gejala ringan seperti flu, sakit kepala, atau sakit perut, Anda dapat membeli obat di apotek terlebih dahulu. Di apotek Jepang, Anda dapat menemukan berbagai obat seperti obat flu, anti nyeri, dan obat untuk gangguan pencernaan.
Anda bisa menjelaskan gejala Anda kepada staf apotek, dan mereka biasanya akan membantu Anda menemukan obat yang sesuai. Contohnya bisa disampaikan dengan kalimat Bahasa Jepang berikut:
– “Saya butuh obat flu” (かぜぐすりがほしいです- kazegusuri ga hoshii desu)
– “Kepala saya sakit” (あたまがいたいです- atama ga itai desu)
Selain itu, saat membeli obat di apotek, Anda bisa mendapatkan penjelasan singkat tentang gejala dan cara penggunaan obat. Jika Anda kesulitan dengan bahasa Jepang, ada juga apotek yang menyediakan penjelasan dalam bahasa Inggris, jadi jangan ragu untuk bertanya jika Anda merasa khawatir.
Untuk Kondisi Serius
Jika Anda mengalami gejala yang lebih serius seperti nyeri perut hebat, nyeri dada, sakit kepala yang parah, atau cedera berat seperti patah tulang, Anda perlu segera mendapatkan pemeriksaan di rumah sakit.
Karena ada kemungkinan klinik tidak dapat menangani kondisi tersebut, sebaiknya pergi ke rumah sakit umum yang besar, atau dalam kasus darurat segera panggil ambulans. Mengabaikan gejala berat berdasarkan penilaian sendiri sangat berbahaya, jadi penting untuk segera memeriksakannya jika muncul gejala yang lebih serius.
Cara Memanggil Ambulans

Di Jepang, Anda dapat memanggil ambulans secara gratis dengan menelepon nomor “119” ketika dalam situasi darurat. Situasi yang memerlukan ambulans seperti serangan jantung, cedera serius, kecelakaan yang mengancam nyawa, atau jika Anda tiba-tiba tidak bisa bergerak. Mengetahui langkah-langkah memanggil ambulans akan membuat kita lebih sigap dalam menghadapi situasi darurat. Berikut ini langkah-langkah menelpon nomor “119” :
1. Telepon 119: Anda dapat menggunakan ponsel atau telepon umum untuk menelepon.
2. Jelaskan keadaan darurat: Misalnya, Anda bisa mengatakan “Tolong, saya terluka”(たすけてください。けがをしましたーTasukete kudasai. Kega o shimashita ) atau “Seseorang pingsan” (人が倒れましたーHito ga taoremashita) dalam bahasa Jepang yang sederhana.
3. Sampaikan lokasi: Anda perlu memberitahukan alamat yang tepat. Sebaiknya periksa dan catat alamat tempat tinggal atau kantor Anda sebelumnya untuk memudahkan.
4. Sampaikan gejala: Sebisa mungkin beritahukan informasi detail mengenai gejala Anda. Dengan menjelaskan secara spesifik, seperti “Saya sakit kepala”(あたまがいたいーAtama ga itai) atau “Hidung saya tersumbat,”(はながつまるーHana ga tsumaru) akan membantu petugas medis memberikan penanganan yang tepat.
Jika Anda kesulitan dengan bahasa Jepang, Anda bisa mengatakan “Tolong dalam bahasa Inggris,” (英語でお願いしますーEigo de onegaishimasu)dan kemungkinan akan ada petugas medis yang bisa membantu dalam bahasa Inggris. Terutama di Tokyo dan kota besar lainnya, sering kali ada staf yang dapat berkomunikasi dalam beberapa bahasa, jadi Anda bisa merasa lebih tenang.
5. Prosedur di Rumah Sakit dan Dokumen yang Diperlukan
Saat akan melakukan pemeriksaan ke rumah sakit, ada beberapa dokumen yang diperlukan untuk pengurusan. Dengan mempersiapkannya, Anda bisa mendapatkan pemeriksaan dengan lancar. Berikut dokumen yang diperlukan :
- Kartu Asuransi : Jika Anda terdaftar dalam asuransi kesehatan nasional, pastikan untuk membawa kartu asuransi. Perlu diperhatikan bahwa jika tidak ada kartu ini, biaya perawatan akan sepenuhnya ditanggung oleh sendiri.
- Identitas Diri (paspor dan kartu izin tinggal) : Bagi orang asing, paspor atau kartu izin tinggal mungkin diminta sebagai bukti identitas. Menyiapkan dokumen ini akan membantu kelancaran proses.
- Uang Tunai : Disarankan untuk membawa uang tunai untuk membayar biaya pemeriksaan atau obat. Meskipun banyak rumah sakit yang menerima kartu kredit, akan lebih baik memakai uang tunai supaya terhindar dari masalah.
Prosedur di Rumah Sakit
Saat Anda tiba di rumah sakit, langkah pertama adalah menunjukkan kartu asuransi di meja pendaftaran dan mengisi formulir riwayat kesehatan. Dalam formulir tersebut, Anda perlu menuliskan gejala yang sedang dialami, riwayat penyakit sebelumnya, dan apakah ada alergi atau tidak.
Jika sulit berbicara bahasa Jepang, sebaiknya Anda mempersiapkan diri dengan menggunakan aplikasi terjemahan sebelumnya. Saat ini, sudah banyak rumah sakit yang menyediakan layanan penerjemah dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Apotek dan Obat-obatan yang Dijual di Jepang
Untuk mengatasi gejala ringan, biasanya obat-obatan yang dijual bebas bisa dibeli di apotek. Terdapat berbagai jenis obat seperti obat flu, obat pencernaan, dan obat nyeri.
Obat-obatan yang dapat dibeli di apotek :
- Obat Flu : Terdapat obat yang efektif untuk gejala awal flu dan obat yang meredakan sakit tenggorokan, seperti “Paburon” dan “Lulu”.
- Obat Pencernaan : Obat untuk mengatasi kekenyangan, gangguan lambung, atau diare seperti “Seirogan” dan “Gaster”.
- Obat Sakit Kepala : Obat penghilang rasa sakit seperti “Loxonin” dan “Ibuprofen”.
Jika Anda tidak tahu obat mana yang sesuai dengan gejala, lebih baik konsultasikan dengan apoteker. Walaupun penjelasan dalam bahasa Jepang sederhana, sering kali mendapatkan bantuan yang ramah dari apoteker.
Memanfaatkan Layanan Penerjemah Medis dan Dukungan Multibahasa
Jika Anda merasa tidak yakin dengan bahasa Jepang, penting untuk memanfaatkan layanan penerjemah medis atau aplikasi terjemahan.
Layanan Penerjemah Medis
Di rumah sakit besar, sering kali terdapat layanan penerjemah untuk orang asing. Tidak hanya dalam bahasa Inggris, tetapi juga dalam bahasa Indonesia, jadi sebaiknya cari tahu rumah sakit mana yang menyediakan layanan tersebut.
Aplikasi Terjemahan
Dengan menggunakan aplikasi terjemahan di smartphone, komunikasi dengan dokter dapat menjadi lebih lancar. Aplikasi gratis seperti “Google Translate” atau “VoiceTra” dapat membantu Anda menyampaikan gejala.
Hal-Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelumnya

Untuk mengantisipasi penyakit atau cedera mendadak, berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya dipersiapkan :
- Cek Rumah Sakit atau Klinik Terdekat : Mengetahui jenis rumah sakit atau klinik yang ada di dekat rumah atau tempat kerja Anda akan memberikan ketenangan. Khususnya, mengetahui rumah sakit yang dapat menangani keadaan darurat sangat berguna.
- Manajemen Kartu Asuransi : Jika Anda terdaftar dalam asuransi kesehatan, selalu bawa kartu asuransi agar bias segera ditunjukkan ketika dalam situasi darurat.
- Siapkan Daftar Kontak : Mencatat kontak darurat, alamat tempat tinggal, dan nomor telepon rumah sakit terdekat akan sangat membantu.
Kesimpulan
Ketika menghadapi sakit mendadak atau cedera di Jepang, sangat penting untuk bersiap dan tetap tenang. Gunakan artikel ini sebagai referensi untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan sebelum mengalami sakit atau cedera. Dengan persiapan yang baik, Anda dapat bertindak dengan tenang dan menjalani kehidupan di Jepang dengan lebih nyaman.