Halo teman-teman di Indonesia! Saya adalah Instruktur Pekerja magang di pabrik perakitan elektronik di Jepang. Kisah ini adalah pengalaman pribadi saya, dan semoga bisa bermanfaat bagi kamu yang berminat bekerja sebagai Pekerja magang di Jepang.
Pengalaman Pertama Penerimaan Magang
Para pemagang lolos dari kursus bahasa Jepang selama enam bulan di negara asal mereka. Setelah sampai di Jepang, mereka menjalani pelatihan kehidupan dan bahasa Jepang selama satu bulan sebelum ditempatkan di perusahaan kami. Karena ini adalah pertama kalinya kami menerima Pemagang, komunikasi awalnya agak sulit. Tapi kami mengandalkan aplikasi terjemahan seperti Google Translate, serta membuat petunjuk keselamatan dalam bahasa ibu mereka.
Mengenai pekerjaan, karena diajarkan secara one-on-one oleh pekerja berpengalaman, mereka cepat memahami tugas dengan kualitas kerja yang baik. Para pekerja senior membimbing mereka dengan penuh kesabaran, seperti saat mengajari anak sendiri – itu meninggalkan kesan mendalam bagi saya.
Untuk kehidupan sehari-hari, mereka berangkat kerja dengan sepeda dari asrama. Mereka selalu menyapa warga sekitar dengan senyum, yang membuat mereka disukai oleh orang-orang di sekitar. Saya jadi semakin sadar betapa pentingnya senyum di mana pun kita berada.
Hubungan di tempat kerja juga baik. Saat liburan panjang bulan Mei, kami bertanya apakah mereka ingin pergi ke suatu tempat. Mereka ingin ke taman hiburan, jadi kami pergi bersama. Mereka menikmati wahana seperti roller coaster dan bianglala seharian.
Makanan juga tidak menjadi masalah. Kini, toko di daerah pedesaan pun menyediakan bahan-bahan sudut khusus untuk orang asing, sehingga mereka bisa mendapatkan makanan dari negara asal dengan mudah, baik di toko maupun melalui belanja online. Saat makan di luar, mereka mencoba daging udon dan berbagai hidangan Jepang, dan mereka menikmatinya!
Syarat Menjadi Pemagang
Sistem magang saat ini umumnya berlangsung tiga tahun, maksimal lima tahun. Namun, jika tidak lulus ujian terkait di tahun pertama, mereka harus kembali ke negara asal. Untuk memastikan kelulusan, saya membuat panduan dalam bahasa mereka dan menggunakan video YouTube untuk membantu mereka memahami detail-detail teknis. Hasilnya, mereka semua lulus ujian praktik pada percobaan pertama. Satu orang harus mengulang ujian teori, tapi semuanya berhasil lulus, jadi saya merasa lega sudah menjalankan tanggung jawab saya dengan baik.
Tantangan dan Target Para Pemagang
Beberapa Instruktur kami bahkan berusaha meraih sertifikasi bahasa Jepang (JLPT) dan telah lulus N4, dengan target selanjutnya N3. Sertifikasi ini tidak wajib, tapi akan menjadi nilai tambah jika mereka bekerja di perusahaan Jepang saat pulang nanti.
Ketika mengantar mereka ke lokasi ujian di universitas, saya melihat ratusan orang dari berbagai negara juga mengikuti ujian tersebut, dan ini mengingatkan saya betapa banyaknya orang dari berbagai negara yang datang ke Jepang untuk belajar dan bekerja.
Kesimpulan
Baru dua tahun kami menerima Pemagang, dan beberapa Pemagang kami bahkan ingin mencapai lima tahun maksimal yang diperbolehkan. Melalui pengalaman ini, saya jadi yakin bahwa meskipun berbeda negara asal, bekerja bersama di Jepang dengan rasa saling menghormati dapat membangun hubungan yang baik. Melalui program ini, saya berharap kita semua bisa terus saling membawa kesejahteraan dan perdamaian bagi generasi selanjutnya.