Keluarga kami adalah keluarga pekerja kantoran biasa di Jepang, tetapi karena ingin berkomunikasi dengan orang-orang dari luar negeri, kami menerima tamu homestay dari mancanegara sekitar 5-6 kali setahun. Meskipun durasinya singkat, kami sangat menikmati setiap pertemuan dengan para tamu.

Dalam artikel kali ini, saya ingin berbagi pengalaman dan hal-hal yang saya perhatikan saat menerima tamu homestay, khususnya tentang penggunaan sandal dalam ruangan dan cara menggunakan kamar mandi di rumah kami.

Di Mana Melepas Sandal Dalam Ruangan?

Di luar negeri, saya rasa tidak ada kebiasaan untuk melepas sepatu di pintu masuk rumah, namun di rumah-rumah Jepang, kita melepas sepatu di pintu masuk sebelum masuk ke dalam rumah. Jika tersedia, kita akan mengganti dengan sandal dalam ruangan. Pastikan untuk menata sepatu yang dilepas dengan rapi. Semua tamu yang datang ke rumah kami selalu menatanya dengan rapi, membuat kami merasa nyaman.

Di dalam rumah, kita akan memakai sandal dalam ruangan tersebut, namun jika tamu diarahkan ke ruangan dengan tatami, mereka harus melepas sandal di depan pintu ruangan tatami dan masuk hanya dengan kaus kaki. Hal ini dilakukan karena di ruangan tatami kita sering duduk atau berbaring langsung di lantai, sehingga harus dijaga kebersihannya dan agar tatami tidak rusak. Pada saat ini pun, sebaiknya sandal yang dilepas ditata dengan rapi.

Selain itu, saat memasuki toilet, akan ada sandal khusus toilet yang disediakan, jadi harap menggantinya. Hal ini dilakukan untuk mencegah kotoran dari toilet terbawa ke dalam ruangan. Oleh karena itu, setelah keluar dari toilet, meskipun sedikit merepotkan, Anda harus mengganti sandal yang telah dilepas di depan toilet. Namun, untuk masuk ke ruang cuci atau ruang ganti, Anda boleh tetap memakai sandal dalam ruangan.

Kebanyakan rumah di Jepang memiliki kebiasaan seperti ini. Namun, mungkin ada perbedaan aturan di setiap rumah, jadi jika ada yang membingungkan, jangan ragu untuk bertanya kepada tuan rumah.

Cara Mandi di Jepang

Di luar negeri, saya rasa banyak orang lebih sering mandi di pagi hari, tetapi di Jepang, kebanyakan orang mandi di malam hari. Hal ini karena tujuan mandi adalah untuk membersihkan diri dan merendam tubuh di bak mandi untuk menghilangkan kelelahan setelah seharian beraktivitas, sebelum berbaring di futon dan tidur.

Mengenai cara mandi, di Jepang ada kebiasaan untuk merendam tubuh di bathtub. Oleh karena itu, bathub biasanya diisi dengan air yang cukup untuk merendam tubuh (meskipun ada juga orang yang hanya mandi dengan shower).

Pertama-tama, sebagian besar orang Jepang akan melakukan kakeyu sebelum merendam tubuh di bak mandi. kakeyu adalah proses menuangkan air panas ke tubuh sebelum masuk ke dalam bak mandi. Hal ini dilakukan untuk membersihkan tubuh dari kotoran dan juga untuk membiasakan tubuh dengan suhu air panas.

Karena tubuh sudah dibersihkan sebelum merendamkan diri ke dalam bak mandi, air di bak tidak akan kotor. Oleh karena itu, air di bak tidak perlu dibuang setiap kali setelah mandi, dan tetap bisa digunakan oleh orang berikutnya. Namun, jika ada rambut atau kotoran yang mengapung di dalam air, sebaiknya periksa air sebelum keluar dari bak mandi dan bersihkan dengan ember atau alat lainnya. Dengan begitu, orang berikutnya bisa mandi dengan nyaman.

Mungkin pengalaman merendam tubuh di bak mandi seperti ini belum pernah Anda alami sebelum datang ke Jepang. Cobalah merendamkan tubuh di air hangat di malam hari untuk menghilangkan kelelahan seharian. Ini akan membantu Anda tidur lebih nyenyak.

Kesimpulan

Saya telah menuliskan berbagai hal tentang kebiasaan di rumah Jepang. Namun, setiap tuan rumah mungkin memiliki kebiasaan yang berbeda, dan tidak masalah jika Anda keluar dengan sandal toilet ke dalam rumah atau menguras air bak mandi. Tidak perlu khawatir. Jadi, bagi Anda yang berencana melakukan homestay di Jepang atau mengunjungi rumah Jepang, saya harap Anda bisa menikmati pengalaman ini tanpa merasa terbebani. Jika Anda bingung tentang sesuatu, jangan ragu untuk bertanya kepada tuan rumah. Tuan rumah ingin mengenal tamu mereka, memahami mereka, dan juga berharap Anda dapat memahami budaya Jepang, jadi silakan bertanya dan berkomunikasi. Semakin banyak Anda berkomunikasi, semakin baik Anda akan memahami apa yang ingin disampaikan oleh orang lain.