Bagi orang Indonesia, pemisahan sampah di Jepang mungkin terasa sedikit rumit. Namun, memisahkan sampah dengan benar adalah hal penting untuk membuat tinggal di Jepang lebih nyaman. Mari kita kuasai aturan pemisahan sampah dan nikmati gaya hidup yang ramah lingkungan!

Mengapa Memilah Sampah Penting?

Jepang dengan kesadaran lingkungan yang tinggi, sampah dipisahkan dengan benar dan barang yang bisa didaur ulang digunakan kembali sebagai sumber daya.
Di banyak wilayah Indonesia, pemisahan sampah mungkin belum merata, namun kebanyakan wilayah di Jepang mewajibkan pemisahan sampah, dan bagi yang melanggarnya dapat dikenai denda.

Jenis-Jenis Sampah dan Aturan Pemisahannya

Di Jepang, sampah umumnya dibagi menjadi empat jenis:

  • Sampah yang Bisa Dibakar (可燃ゴミ): Kertas, sisa makanan, kain, produk plastik (yang tidak dapat didaur ulang).
  • Sampah yang Tidak Bisa Dibakar (不燃ゴミ): Kaca, logam, keramik.
  • Sampah Daur Ulang (資源ゴミ): Botol, kaleng, dan botol plastik (PET).
  • Sampah Berukuran Besar (粗大ゴミ): Perabot besar atau peralatan listrik. Untuk sampah besar, perlu menghubungi pemerintah setempat untuk pemungutannya sebelum dibuang dan biasanya dikenai biaya tambahan.

Cara Mengecek Hari Pembuangan Sampah

Kota Yoshikawa

Setiap daerah memiliki jadwal pengumpulan sampah. Jadwal ini dapat diperiksa melalui kalender pengumpulan sampah yang didistribusikan oleh balai kota atau kantor kecamatan setempat.

Cara Membuang Peralatan Elektronik dan Barang Berbahaya

Ada aturan cara membuang barang elektronik dan benda-benda berbahaya lainnya seperti (Baterai, kaleng semprot, lampu).

Mengacu pada “Undang-Undang Daur Ulang Peralatan Elektronik”, Perabotan elektronik seperti televisi, kulkas, mesin cuci, dan AC tidak bisa dibuang sebagai sampah berukuran besar biasa.
Untuk membuangnya, kamu harus meminta toko atau perusahaan daur ulang untuk mengambilnya, dan mungkin bisa dikenakan biaya tambahan.

Barang berbahaya seperti kaleng semprot atau baterai harus dibuang dengan hati-hati untuk mencegah kebakaran atau ledakan, dan sebisa mungkin setelah habis pakai dan buang di hari dan tempat pengumpulan yang sudah ditentukan.

Atau bisa juga dikumpulkan di kotak pengumpulan khusus di supermarket atau toko elektronik.

Etika dan Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Membuang Sampah

Jika sampah tidak dibuang dengan benar, hal itu bisa mengganggu lingkungan sekitar dan bahkan bisa menimbulkan masalah. Mari kita perhatikan poin-poin berikut agar tidak melanggar etika pembuangan sampah.

Kantong Sampah

Di beberapa daerah, Kantong Sampah khusus yang dapat dibeli di supermarket atau minimarket.

Waktu dan Tempat Pembuangan Sampah

Sampah biasanya dibuang pada pagi hari di hari pengumpulan yang telah ditentukan.
Hindari membuang sampah pada malam hari atau di luar jam yang ditentukan, karena bisa menyebabkan sampah berantakan oleh burung gagak atau binatang lainnya. Selain itu, buanglah sampah di tempat pembuangan yang sudah ditentukan, jangan buang sembarangan di depan rumah atau taman.

Menngikuti peraturan pembuangan sampah sangatlah penting, karena ada kalanya sampah yang tidak mengikuti prosedur pembuangan tidak akan diambil oleh petugas.

Manfaatkan Pusat Daur Ulang dan Kotak Pengumpulan

Beberapa pusat perbelanjaan seperti AEON memiliki kotak pengumpulan untuk majalah, kaleng, dan botol PET.

Ada juga layanan di mana kamu dapat mengumpulkan poin dengan mendaur ulang sampah.

Selain itu, untuk Sampah berukuran besar, cara selain menghubungi pemerintah setempat, bisa juga dibawa langsung ke pusat daur ulang, dengan biaya yang dikeluarkan lebih rendah. Dengan mekanisme ini, mari terapkan gaya hidup yang ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari kita!