Jumlah orang asing yang menetap di Jepang pada akhir tahun 2022 adalah 3.075.213 orang, yang merupakan jumlah tertinggi sepanjang sejarah. Ke depannya, diperkirakan jumlah orang asing ini akan terus bertambah. Banyak hal yang sulit dimengerti hanya dengan pengetahuan umum ataupun pengalaman saat tinggal di luar negeri. Semakin lama seseorang tinggal di Jepang, semakin banyak pula kesulitan yang mungkin akan dia dihadapi. Oleh karena itu, Badan Pelayanan Imigrasi Jepang melaksanakan “Survei Dasar Terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang” untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi orang asing dalam kehidupan kerja, sehari-hari, dan sosial.
Kami rasa ada pembaca yang saat ini tinggal di Jepang atau mereka yang nantinya ingin tinggal di Jepang. Untuk membantu para pembaca, kami akan memperkenalkan isi survei yang telah diterbitkan secara bertahap.
<Responden>
3 kebangsaan responden terbanyak yang memberikan jawaban adalah sebagai berikut:
1. Cina: 31.4%
2. Vietnam: 14.7%
3. Korea Selatan: 11.0%
Selanjutnya, jumlah orang asing yang tinggal di Jepang pada akhir tahun 2022 adalah sebagai berikut:
1. Cina: 761.563 orang
2. Vietnam: 489.312 orang
3. Korea Selatan: 411.312 orang
4. Filipina: 298.740 orang
5. Brasil: 209.430 orang
6. Nepal: 139.393 orang
7. Indonesia: 98.865 orang
8. Amerika Serikat: 60.804 orang
9. Taiwan: 57.294 orang
10. Thailand: 56.701 orang
Dari data di atas, dapat diketahui bahwa semakin banyak orang yang tinggal di Jepang dari suatu negara, semakin banyak pula responden yang memberikan jawaban. Sebagai contoh, responden dari Indonesia adalah 2.8% dari total.
<Status Tinggal>
Status tinggal dari responden adalah sebagai berikut:
1. Penduduk tetap: 30.4%
2. Keahlian, Pengetahuan Humaniora, Bisnis Internasional: 14.4%
3. Pelajar: 10.7%
Selain itu, urutan status tinggal terbanyak di Jepang adalah sebagai berikut:
1. Penduduk tetap: 863.936 orang
2. Pemagang Kerja Teknis: 324.940 orang
3. Keahlian, Pengetahuan Humaniora, Bisnis Internasional: 311.961 orang
Banyaknya penduduk tetap juga merupakan faktor kenapa banyak yang memiliki pengalaman kesulitan karena telah tinggal lama di Jepang. Seseorang dengan visa untuk pemagang kerja teknis yang memiliki batas waktu tinggal dan pada akhirnya harus pulang ke negara asal, mungkin tidak begitu aktif dalam memberikan jawaban dalam survei ini.
<Total Tahun Tinggal di Jepang>
1. Lebih dari 3 tahun dan kurang dari 10 tahun
2. Lebih dari 10 tahun dan kurang dari 20 tahun
3. Lebih dari 20 tahun dan kurang dari 30 tahun
Survei ini ditujukan untuk orang yang telah tinggal di Jepang lebih dari satu tahun, tetapi dari data di atas, banyak jawaban yang diberikan oleh orang yang telah tinggal cukup lama. Orang yang tinggal lebih dari 1 tahun dan kurang dari 3 tahun juga memberikan jawaban, tetapi hanya 10.5% dari total.
<Kepuasan Terhadap Lingkungan Hidup Secara Umum>
Orang yang puas dengan hidup mereka di Jepang adalah 86.4%, jumlah yang sepertinya cukup tinggi.
(Alasan Kepuasan)
1. Lingkungan tempat tinggal (kebersihan, dll.) yang baik
2.Cocok dengan budaya dan adat Jepang
3.Keamanan yang baik
(Alasan tidak puas)
1. Gaji yang rendah
2. Harga barang yang tinggi
3. Ada diskriminasi terhadap orang asing
Alasan merasa puas yang masuk akal. Kami, sebagai orang Jepang, juga merasa bahwa Jepang cukup nyaman untuk ditinggali dan pada dasarnya bersih di mana pun kita pergi jika dibandingkan dengan negara lain.
Salah satu alasan tidak puas adalah gaji yang rendah. Memang benar, karena baru-baru ini harga barang-barang meningkat dan gaji orang Jepang sendiri juga tidak kunjung naik yang menjadi salah satu kekhawatiran kami. Untuk harga, dibandingkan dengan negara maju lainnya, ada kesan bahwa harga di Jepang lebih murah. Ditambah lagi dengan adanya depresiasi yen saat ini, Jepang malah dianggap sebagai negara yang lebih menguntungkan bagi para wisatawan. Lalu, sungguh disayangkan ada jawaban tentang diskriminasi, tetapi kami pikir hal seperti itu memang benar terjadi. Asalnya, Jepang adalah negara kepulauan dengan sedikit orang asing, sehingga banyak warga Jepang yang tidak terbiasa dengan orang asing. Namun, pemerintah Jepang berniat untuk terus lanjut menerima orang asing sebagai pekerja dan wisatawan, sehingga perlu ada usaha untuk menyelaraskan sistem dan usaha dari warga negara Jepang sendiri untuk memahami hal tersebut.
<Mempelajari Bahasa Jepang>
Untuk hidup di Jepang, penguasaan bahasa Jepang adalah tema yang penting. Berikut adalah jawaban tentang kesulitan belajar bahasa Jepang yang tidak mudah bagi orang asing.
(Kesulitan dalam belajar bahasa Jepang)
1. Biaya dan tingkat penggunaan kelas bahasa Jepang/sekolah bahasa yang tinggi
2. Tidak ada kelas bahasa Jepang gratis di dekat tempat tinggal
3. Tidak ada kesempatan untuk memanfaatkan bahasa Jepang yang telah dipelajari
Isu utama adalah mengenai biaya. Akan lebih baik jika orang asing bisa belajar bahasa Jepang dengan beban finansial yang lebih kecil. Namun nyatanya, karena mengajar bahasa Jepang sendiri adalah bisnis yang perlu menghasilkan keuntungan dan saat ini cukup sulit untuk menemukan pengajar sukarelawan yang tidak sibuk. Berbeda dengan dahulu, sekarang sudah tersedia lebih banyak cara untuk belajar bahasa, seperti internet, YouTube, ChatGPT, dll. sehingga diharapkan teman-teman dapat memanfaatkannya. Selain itu, sangat disayangkan jika tidak ada kesempatan untuk memanfaatkan bahasa Jepang yang dipelajari. Sering kali, kami mendengar bahwa para orang asing tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan orang Jepang selain di sekolah atau di tempat kerja. Jika ada kesempatan untuk bertemu lebih banyak orang Jepang, secara alami kesempatan untuk menggunakan bahasa Jepang akan meningkat dan kemampuan bahasa Jepang akan berkembang. Sepertinya perlu ada sistem untuk mempertemukan orang yang ingin belajar bahasa Jepang dengan mereka yang ingin berkenalan dengan orang asing.
(Alasan tidak belajar bahasa Jepang)
1. Tidak perlu belajar karena sudah bisa berbahasa Jepang
2. Tidak ada kelas bahasa Jepang/sekolah bahasa yang bisa diikuti pada jadwal yang cocok
3. Tidak ada kelas bahasa Jepang gratis di dekat tempat tinggal
Banyak responden yang sudah menjadi penduduk tetap sehingga tidak perlu belajar bahasa Jepang lagi. Di samping itu, ada kebutuhan untuk menciptakan lingkungan di mana seseorang bisa belajar bahasa Jepang secara gratis atau dengan biaya rendah, termasuk pada waktu-waktu seperti malam hari atau akhir pekan.
Artikel kali ini sampai di sini dulu. Kami akan lanjut membahas isi survei ini pada artikel berikutnya!
【Badan Manajemen Imigrasi: Survei Dasar terhadap Orang Asing yang Tinggal di Jepang】
【Badan Pelayanan Imigrasi Jepang: Survei Dasar terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang】https://www.moj.go.jp/isa/content/001402002.pdf