Ada yang punya plan ke Jepang? Kalau ada yang punya niatan mau liburan ke Jepang, すかSUKI punya sedikit info tentang naik bus di Jepang lho…

Naik bus di Indonesia biasanya kita tinggal naik saja. Saat mau turun tinggal bilang seperti ini kepada kernetnya: ‘Bang, turun perempatan depan ya Bang!’. Lalu abang kernetnya sambil mengetuk-ngetuk kaca dengan uang 500an teriak ke sopirnya “Perempatan depan turun”, begitu kan ya kira-kira.

Tapi di Jepang tidak seperti itu lho sahabatすかSUKI , bus di sana tidak ada kernet, hanya ada seorang sopir.
Lho tapi kok bisa meng-handle penumpang satu bus ya? Terus kalau lagi jam sibuk dan kondisi busnya penuh, apa kabar tuh? Emang bisa ya narikin setorannya satu-satu? Kalau ada yang kabur tanpa bayar gimana dong?
Kepo kan?! Hehehe…

Naik bus di Jepang itu ada step-nya sahabatすかSUKI ! Berikut langkah-langkah naik bus di Jepang!

1. Naik Bus Harus di Halte

Bus di Jepang tidak berhenti di sembarang tempat, kamu harus menunggu di halte. Halte di Jepang biasanya disebut ‘バス停 (Basutei)’, yang artinya tempat pemberhentian bus.
Jangan membayangkan semua Halte atau Basutei di Jepang itu ada atap dan tempat duduk seperti yang ada di Indonesia ya. Ada halte yang seperti itu, tapi ada juga yang hanya ditandai dengan papan jadwal bus saja. Kalau di kota-kota besar, biasanya Basutei-nya hanya ditandai dengan papan jadwal.
Kalau kamu melihat ada papan berbentuk vertikal yang berisikan jadwal dan banyak orang mengantre di pinggir jalan, nah itu pasti Basutei. Di depan stasiun besar akan ada banyak berjejer papan tersebut, dan masing-masing papan menandakan arah tujuan bus yang berbeda-beda. Kamu harus menemukan arah tujuanmu turun dan mengecek jam kedatangan bus. Tenang saja, bus di Jepang tidak akan ngaret, kalaupun terpaksanya ngaret biasanya karena jalanan yang macet atau terlalu banyaknya penumpang yang ingin naik (ini biasanya terjadi di kota-kota wisata yang banyak turisnya), terkadang malah busnya datang lebih awal, jadi kamu harus datang ke Basutei minimal 5 menit sebelum jam kedatangan jika tidak ingin ketinggalan.

2. Naik Bus Lewat Pintu Belakang

Naiknya saja ada aturannya lho, pintu belakang untuk yang naik, sedangkan pintu depan untuk yang mau turun. Selain supaya tidak berjubel, juga karena mesin pembayarannya berada di pintu depan. Sang sopir juga akan memberhentikan bus dengan posisi pintu belakang berhenti tepat di depan orang-orang yang menunggu, jadi kita tidak perlu repot-repot lari mengejar pintu deh..

3. Mengambil Tiket Bus

Setelah pintu terbuka, naiknya jangan berebut ya, sang sopir akan menanti dengan setia sampai semua penumpangnya masuk kok, tenang saja! Tepat di sebelah kanan setelah pintu masuk, akan ada mesin untuk mengambil tiket, jangan lupa untuk mengambil tiket yang keluar itu ya (bentuknya mirip dengan tiket bonus timezone yang biasanya keluar seusai main itu lho). Dan jagalah tiket itu dengan sepenuh hati kamu sampai kamu mau turun.

Mesinnya seperti ini nih….. Yang dilingkar kuning ya…


Di bawah ini foto contoh tiketnya ya…

4. Amati Nomor yang Tertera Pada Tiket Bus Kamu.

Jangan lupa untuk mengamati nomor yang tertera pada tiket yang kamu ambil. Karena itu akan menentukan berapa ongkos yang harus kamu bayar. Ceklah di tv plasma yang berada di bagian atas dekat sopir, biasanya disitu akan tertulis angka puluhan yang menunjukkan nomor halte dan di bawahnya tertulis besarnya ongkos. Sebagai contoh, jika angka tiketmu adalah 21, kamu harus amati baik-baik berapa harga yang tertulis di bawah angka 21.

5. Pencet Bel Jika Mau Turun

Kita cukup menekan bel ketika mendekati halte yang kita tuju, tidak perlu berteriak “Kiri bang”, hehe. Dan yang paling penting, jangan berdiri ketika bus belum berhenti. Sopir akan sabar menunggu kita sampai kita benar-benar turun kok, jadi berdirinya setelah bus benar-benar berhenti saja ya.

6. Bayar di Mesin Pembayaran

Ketika akan turun, persiapkan uang (kalau bisa uang pas supaya lebih cepat) dan tiket bus yang tadi kalian ambil ketika naik. Masukkan uang di mesin yang berada di sebelah sopir (bentuknya seperti celengan besar) bersamaan dengan tiketnya. Kalau kalian tidak tau mesinnya yang mana, perhatikan saja orang yang sebelumnya turun.
Kalau tidak ada uang pas gimana dong? Tenang… bus menyediakan mesin penukaran uang kok, kalian dekati saja sopirnya dan bilang ‘chenji’ (kata serapan dari Bahasa Inggris ‘change’ atau tukar). Nanti kamu akan ditunjukkan sebuah mesin, lalu masukkan uang lembaran kamu di situ dan taraaaa… keluarlah uang logam berkeping-keping. Praktis kan? Tapi mendekati sopirnya saat bus istirahat atau ketika mau turun saja ya. Kalau kamu jalan ke depan saat bus tengah berjalan, kemungkinan besar kamu bakal kena omel tuh!

7. Turun Lewat Pintu Depan
Berhubung mesin pembayaran ada di depan dekat sopir, otomatis turunnya juga lewat pintu depan. Beres deh.
Kamu akan turun dengan ceria kalau sudah tau step-nya. Kalau belum tahu stepnya, kamu pasti bakal clingak-clinguk . Demi menyelamatkan kamu dari clingak clinguk itulah すかSUKI hadir untuk kamu! Hahahaha, sok gimana gitu ya.
Anyway, sekian cerita naik bus nya ya, lain kali akan すかSUKI ceritakan tentang hal menarik lainnya , okay!