Jepang adalah negara yang bukan hanya menggunakan tahun Masehi tetapi juga menggunakan era atau zaman. Era ini dikatakan telah ditransmisikan dari China, dan digunakan sekarang di Jepang. Kemudian, pada 1 Mei 2019, itu berubah ke era baru, yang disebut “Reiwa”, “Heisei” yang digunakan sampai sekarang berakhir dengan periode 31 tahun 4 bulan.
Artikel kali ini saya akan membahas tentang Era Jepang. Sebenarmya dari kapan Jepang menggunakan Era ini?
Era pertama Jepang adalah “Taika” yang dimulai dari tahun 645 Masehi. Pada saat itu dilakukan sebuah reformasi yang disebut “Pembaruan Taika”, dan saat itu juga diyakini bahwa penggunaan gelar Kaisar「天皇 ; Tennou」dimulai di Jepang.
Dari era pertama “Taika”, hingga “Heisei” yang digunakan hingga saat ini, jumlah era yang digunakan mencapai 247! Dan Reiwa adalah era yang ke 248. Hampir tidak ada orang Jepang yang bisa mengatakan semuanya. Kecuali era yang terkenal secara historis.
Misalnya Era ketika adanya Samurai yaitu di periode terakhir Zaman Edo, yakni 「慶応)」Keiou. Keiou adalah nama salah satu universitas di Jepang. Mungkin teman-teman juga sudah tahu ya. Dan tahun pertama zaman modern adalah 「明治」 “Meiji”, ini juga nama sebuah universitas.
Dalam hampir 1400 tahun, 247 era telah digunakan di Jepang. Di masa lalu, misalnya, hal-hal buruk seperti terjadinya penyakit yang mewabah atau bahkan ketika ada hal yang baik terjadi, maka dilakukan pergantian era. Karena itu, perubahan era terkadang berubah dalam waktu singkat. Namun, perubahan era jarang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Alasannya adalah dimulai dari zaman modern Meiji, bahwa ada aturan satu kaisar menggunakan satu era.
Era sejak memasuki zaman modern adalah “Meiji”, “Taisho”, “Showa”, “Heisei” dan “Reiwa”. Selama 150 tahun dimulai dari era Meiji sampai berakhirnya era Heisei, Jepag telah menggunakan empat era, jika dirata-rata satu era sekitar 30 tahunan. Berarti sebelumnya selama 1250 tahun telah menngunakan 243 nama era. Dapat kita lihat bahwa era lama itu pendek-pendek ya.
Satu kaisar menggunakan satu era, di zaman modern ini apabila Kaisar telah meninggal, kemudian diganti dengan Kaisar yang baru, dan pada saat itu era juga berubah. Namun, era “Showa” yang sangat panjang dengan 64 tahun, dan era Heisei yang juga panjang yaituselama 31 tahun, maka sulit bagi Kaisar Heisei untuk melakukan pelayanan publik yang sudah menginjak usia 85 tahun, maka beliau memilih mundur. Dalam masyarakat modern yang meniliki umur panjang ini, maka perlu juga untuk merubah respons atas hal yang terajadi.
Saya berada di Jepang pada saat perubahan era ini. Dari era “Showa” ke “Heisei” adalah suasana yang sedih karena meninggalnya Kaisar, tetapi dari era “Heisei”ke “Reiwa” sangat gembira karena Kaisar masih hidup, seperti memiliki suasana berkah dan rasanya seperti sebuah festival di Jepang. Efek ekonomi juga diharapkan. Jika kaisar yang saat ini memiliki umur panjang, mungkin juga nanti memiliki sikap yang sama untuk mengundurkan diri.
Masalah dalam kehidupan sehari-hari ketika menggunakan era adalah pada saat menulis tanggal pada dokumen kita harus menuliskan era juga, atau ada kalanya harus menuliskan tahun Masehi. Jika tidak mengetahuinya kita bisa mencari di internet, misal kan tahun 2005 adalah era Heisei 17. Ini bisa menyusahkan, dan bisa rumit untuk membuat sistem, saya rasa ini akan mendatangkan banyak biaya. Jadi saya merasa untuk tidak menggunakan era, lebih baik menggunakan tahun Masehi dalam kegiatan sehari-hari supaya mudah dimengerti oleh orang asing.
Perubahan era ini terkait dengan sistem kaisar, dan dapat dikatakan bahwa itu adalah karakteristik dari budaya Jepang. Untuk mengetahui lebih baik, maka penting untuk mempelajari sejarah Jepang. Jika kalian tertarik, bagaimana jika mencari lebih banyak lagi?
Sistem Kekaisaran ( Wikipedia : Bahasa Jepang )
https://ja.wikipedia.org/wiki/%E5%A4%A9%E7%9A%87%E5%88%B6