Apa itu Hiyari Hatto

Di Jepang, dengan tingkat kelahiran rendah dan populasi yang menua, kekurangan tenaga kerja di sektor medis dan perawatan semakin menjadi masalah serius. Karena kesibukan dan kurangnya komunikasi, risiko terjadinya insiden berbahaya yang disebut “Hiyari Hatto” juga meningkat.
“Hiyari Hatto” adalah istilah untuk menggambarkan insiden (kasus insiden) yang hampir menyebabkan hasil buruk—situasi di mana seseorang merasa terkejut atau panik—tetapi pada akhirnya tidak terjadi hal buruk tersebut. Hal ini dapat dianggap sebagai tahap awal sebelum terjadinya kecelakaan medis.
Dengan memahami situasi di mana Hiyari Hatto cenderung terjadi dan meningkatkan kesadaran akan pencegahannya, kita dapat mencegah terjadinya kecelakaan medis yang serius. Saat bekerja, pendekatan ini adalah sesuatu yang sangat penting untuk selalu diperhatikan.
Kejadian Nyaris Kecelakaan yang Sering Terjadi dan Tindakan yang Harus Diambil
1. Kesalahan dalam Pemberian Obat dan Infus

Kesalahan ini dikatakan sebagai yang paling sering terjadi di lingkungan medis, khususnya oleh perawat. Beberapa kesalahan yang sering terjadi antara lain adalah kesalahan dalam dosis atau waktu pemberian, serta lupa memberikan obat.
Tindakan penanganan: Saat ini, banyak rumah sakit yang telah mewajibkan manajemen barcode dan penerapan pemeriksaan ganda secara ketat untuk mencegah kesalahan. Namun, di tempat kerja yang kekurangan tenaga atau di mana manual tidak diikuti, ada perawat yang mengabaikan prosedur atau meminta staf tambahan untuk mengawasi pemberian obat oral. Jangan terbawa arus di sekitar Anda, selalu ikuti metode konfirmasi dan prosedur pemberian obat sesuai dengan peraturan rumah sakit.
2.Jatuh atau terjatuh

Ini adalah kejadian yang sangat mungkin terjadi pada pasien lansia atau yang mengalami demensia. Kejadian ini bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti tidak adanya pagar pembantu di tempat tidur yang membuat pasien berisiko tergelincir, atau pasien yang pergi ke toilet sendirian dan terjatuh. Kejadian ini dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, kondisi pasien, dan pengasuh. Di tempat perawatan, ini adalah jenis kecelakaan medis yang paling sering terjadi.
Tindakan penanganan: Selalu sadar untuk menciptakan lingkungan yang aman dari risiko jatuh atau tergelincir, seperti dengan menjaga kebersihan dan kerapian, menghilangkan permukaan yang tidak rata, dan mencegah kelembaban. Selain itu, penting untuk selalu mengingat risiko jatuh dan memastikan pengawasan meskipun gerakan yang dilakukan sudah biasa dilakukan.
Ada berbagai jenis kursi roda, tempat tidur elektrik, dan stretcher. Jika ada hal yang tidak dipahami mengenai fungsi pengunci atau cara pemindahan, pastikan untuk memeriksa dan menggunakan peralatan tersebut dengan aman.
3.Kesalahan terkait makanan
Terdapat juga kejadian yang dapat terjadi terkait makanan, seperti secara tidak sengaja mengonsumsi makanan yang bukan merupakan menu rumah sakit yang telah ditentukan, atau makan makanan ringan dan makanan instan yang dilarang. Khususnya di rumah sakit, bagi pasien lansia atau yang memiliki penyakit tertentu, makanan yang dikontrol kadar garam dan kalorinya telah diresepkan oleh dokter. Penting untuk memperhatikan bahwa kesalahan dari pasien maupun pengasuh bisa memperburuk kondisi kesehatan. Selain itu, pada pasien dengan demensia, ada kemungkinan mereka mengonsumsi benda yang bukan makanan, yang dikenal dengan istilah “ishoku” (makan benda asing).
Tindakan penanganan: Banyak tempat perawatan yang melibatkan staf tambahan dalam proses pembagian makanan atau bantuan makan. Terkadang, pasien dapat menunjukkan kesalahan, jadi penting untuk selalu memeriksa nama pasien dan mengamati kondisi mereka saat makan. Selain itu, jika ada keluhan bahwa ada sesuatu yang berbeda, jangan diabaikan, dan pastikan untuk memeriksa apakah ada kesalahan yang terjadi.
Untuk mencegah kecelakaan medis

Dengan menyadari dan hati-hati dalam mengatasi kejadian-kejadian yang hampir menjadi kecelakaan medis (hiyari hatto), serta melakukan perbaikan, kita dapat menciptakan lingkungan medis dan perawatan yang lebih aman. Di tempat perawatan yang kekurangan tenaga kerja dan sibuk, seringkali terjadi kelalaian dalam mengikuti manual atau kurangnya komunikasi, yang membuat kejadian hiyari hatto lebih mudah terjadi.
Untuk mencegah hiyari hatto, meskipun prosedur yang disederhanakan sedang diterapkan di suatu tempat, penting untuk tetap menegakkan manual dan metode pemeriksaan demi keselamatan. Selain itu, komunikasi antar staf juga sangat penting—selalu pastikan untuk mengonfirmasi hal-hal yang tidak dimengerti dan meminta bantuan untuk hal-hal yang tidak bisa dilakukan sendiri. Bekerja bersama dengan komunikasi yang baik adalah kunci untuk mencegah kesalahan.
Saya, sebagai orang Jepang, juga memiliki banyak hal yang tidak saya mengerti dan tidak bisa lakukan ketika pertama kali bekerja di lingkungan medis dan perawatan. Saya merasa bahwa meminta bantuan dari rekan kerja bukanlah sesuatu yang memalukan, melainkan hal yang penting untuk bisa berkembang. Menurut saya, memiliki sikap untuk belajar, meminta penjelasan tentang hal-hal yang tidak kita pahami, dan terus meningkatkan kemampuan adalah hal yang sangat penting.
Mencegah hiyari hatto sangat penting tidak hanya untuk melindungi pasien, tetapi juga untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan rekan kerja di tempat kerja. Di lingkungan yang sibuk, selalu mengingat keselamatan bisa sangat menantang, namun demi pasien, diri kita sendiri, dan orang-orang di sekitar kita, kita harus tetap waspada terhadap bahaya di sekitar dan bekerja dengan hati-hati.