Apa Itu Shodo?

Shodo adalah salah satu budaya tradisional Jepang yang menggunakan kuas dan tinta untuk mengekspresikan diri secara artistik melalui tulisan kanji dan huruf kana yang indah. Ekspresi ini terlihat melalui warna tinta, gradasi tinta, bentuk huruf, serta keseimbangan keseluruhan.

Yuk, Mari Kita Coba Menulis Bersama!

Seperti yang disebutkan sebelumnya, shodo adalah seni mengekspresikan diri dengan indah. Namun, untuk permulaan, cobalah menulis dengan santai di atas kertas menggunakan tinta dan kuas. Di Jepang, pelajaran tentang cara menggunakan kuas dan tinta serta menulis huruf dengan seimbang diajarkan di sekolah dasar dalam mata pelajaran yang disebut shosha (penulisan kaligrafi). Belajar teknik ini disebut shuuji. Maka dari itu, mari kita coba sedikit berlatih shuuji di sini.

Perlengkapan yang Diperlukan

Pada dasarnya, berikut adalah lima hal yang perlu disiapkan:

   •        Kuas
   •        Tinta
   •        Bunchin (pemberat kertas)
   •        Kertas khusus untuk shodo
   •        Alas khusus untuk shodo

Akan lebih baik jika Anda juga memiliki tempat untuk meletakkan kuas.

Pada awalnya, Anda dapat membeli semua perlengkapan di toko serba 100 yen atau pusat perbelanjaan besar. Untuk suzuri (batu tinta), barang yang dijual di toko serba 100 yen biasanya tidak cocok untuk menggosok tinta padat, jadi gunakan bokuju (tinta cair). Alas khusus untuk shodo juga bisa diganti dengan bahan kain felt.

Pilih ketebalan kuas sesuai dengan ukuran huruf yang ingin Anda tulis. Jika Anda ingin menulis huruf berukuran 2 hingga 8 karakter pada kertas hanshi biasa, kuas berlabel fude besar yang dijual di toko serba 100 yen sudah cukup.

Untuk menulis huruf kecil seperti nama, gunakan kuas kecil (hosofude).

Terakhir, siapkan juga contoh tulisan sebagai panduan. Anda bebas menulis huruf apa pun yang Anda suka, tetapi dalam artikel ini, kita akan mencoba menulis kanji “一” di atas kertas hanshi (kertas khusus shodo) terlebih dahulu.

Selanjutnya, Mari Bersiap-siap!

Letakkan kertas hanshi di atas alas dan tahan dengan bunchin (pemberat kertas). Isi suzuri (batu tinta) di sisi tangan dominan Anda dengan bokuju (tinta cair). Letakkan juga kuas di sisi tangan dominan Anda. Kemudian, posisikan tubuh dengan baik. Beri jarak satu kepalan tangan antara meja dan perut Anda, lalu duduk dengan punggung tegak.

Anda bisa menggunakan meja dan kursi, atau duduk bersila menghadap meja. Pilih posisi yang paling nyaman untuk menulis. Pastikan tubuh Anda menghadap lurus ke arah kertas, dengan pusar sejajar dengan meja.

Letakkan contoh tulisan di posisi yang mudah terlihat di sisi tangan non-dominan. Gunakan tangan non-dominan Anda untuk menahan kertas dengan ringan agar tidak bergerak, sementara tangan dominan memegang kuas.

Pegang kuas di bagian tengah dengan ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah. Gunakan jari manis untuk menopang, dan jari kelingking untuk menstabilkan dengan lembut. Posisi memegang kuas dapat bervariasi tergantung pada apa yang akan Anda tulis, tetapi kali ini, karena kita akan menulis karakter “一”, pegang kuas di bagian tengahnya.

Ayo, Mari Coba Menulis!

「一」hanya memerlukan satu garis horizontal. Pertama, ambil tinta secukupnya (sesuaikan jumlah tinta di tepi batu tinta, jangan sampai ada tetesan yang jatuh). Kemudian, basahi seluruh kuas dengan tinta tersebut. Setelah itu, tegakkan kuas secara lurus, lalu angkat kuas sekitar 45 derajat. Pada saat ini, Anda akan merasakan sensasi bahwa kuas menyentuh kertas dengan keras dan tegang. Saat itulah Anda berhenti menekan kuas.

Kemudian, geser kuas ke samping dengan pelan. Pada saat ini, sedikit angkat ujung kuas ke atas. Setelah Anda mencapai panjang yang diinginkan, angkat kuas sekali lagi dengan tidak melepaskannya dari kertas, dan kemudian angkat kuas dari kertas dengan gerakan yang cepat.

Gerakan pertama “Ton” disebut sebagai “kihitsu” (awal penulisan), gerakan kedua “Suu” disebut “souhitsu” (gerakan menulis), dan gerakan terakhir “Ton-Fu” disebut “shuhitsu” (penutupan tulisan).

Cobalah menulis dengan gambaran gerakan “Ton”, “Suu”, “Ton-Fu” ini. Latihan beberapa kali untuk menguasai teknik awal, gerakan menulis, dan penutupan tulisan. “一” hanyalah sebuah garis horizontal, tetapi jika ditulis dengan cara ini, akan terlihat lebih indah. Ini adalah teknik yang digunakan di semua huruf, jadi jika Anda ingin mencoba kaligrafi, mulailah dengan huruf yang sederhana ini.

Cuci Kuas

Setelah selesai menulis, cuci kuas dengan air untuk menghilangkan tinta, lalu bentuk kembali kuas dan biarkan kering. Cuci juga batu tinta dengan air dan lap hingga bersih. Jika kuas menjadi keras, rendam kuas tersebut dalam air hangat untuk beberapa saat.

Terakhir

Bagaimana rasanya menulis 「一」? Ada berbagai cara untuk menggerakkan kuas, jadi saya harap Anda terus melanjutkan latihan kaligrafi dan menikmati kesenangan saat menulis. Selanjutnya, tulislah lingkaran atau garis sederhana berulang kali, dan rasakan sendiri jumlah tinta dan sensasi saat menggunakan kuas.