Apa itu “Nomi-nication”?

Pernah dengar istilah “nomi-nication”? Jadi, “nomi-nication” itu gabungan dari kata “nomi” (yang berarti minum) dan “communication”. Ini merujuk pada cara kita berkomunikasi lebih dekat dengan rekan kerja atau atasan saat acara minum-minum di kantor. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan dan kepercayaan yang mungkin sulit didapatkan di tempat kerja. Kalian pernah ikut acara minum-minum di kantor (atau di sekolah)?

Manfaat Acara Minum di Kantor

Jadi, acara minum itu biasanya terjadi setelah kerja, di izakaya atau restoran, di mana kita bisa makan sambil minum. Ini bukan pertemuan bisnis resmi, tapi lebih ke acara santai untuk memperkuat ikatan dengan rekan-rekan kerja, menghapus batasan hierarki, dan meningkatkan rasa kebersamaan dalam tim.

Keuntungan Acara Minum

1. Komunikasi dalam suasana santai.

2. Memperkuat hubungan dengan rekan kerja.

3. Meningkatkan rasa kepemilikan terhadap perusahaan atau departemen, serta meningkatkan kebersamaan tim.

4. Dengan ketiga hal di atas, kita bisa berbicara atau mendapatkan informasi yang biasanya sulit diungkapkan di lingkungan kantor.

Mengapa “Nomi-nication” Mulai Berkurang?

1. Generasi muda sekarang lebih ingin menghargai waktu pribadi di luar jam kerja.

2. Dalam 10 tahun terakhir, kesadaran akan alkohol harassment (atau “aruhara”) meningkat, sehingga perusahaan dan atasan mulai mengurangi acara minum.

3. Ditambah lagi, selama pandemi COVID-19, semangat untuk mengadakan acara minum juga menurun.

Pergerakan untuk Merenungkan “Nomi-nication”

Namun, setelah pandemi, banyak perusahaan yang mulai menerapkan kerja jarak jauh, dan kualitas komunikasi di dalam perusahaan berubah. Akhir-akhir ini, semakin banyak perusahaan yang mulai merenungkan kembali (atau bahkan meningkatkan) “nomi-nication”. Beberapa perusahaan yang sejak dulu tidak mengizinkan kerja jarak jauh juga tetap menjunjung tinggi “nomi-nication”, terutama perusahaan Jepang yang lebih tua atau bersifat keluarga.

Bolehkah Muslim Ikut Acara Minum?

Tentu saja boleh! Sekarang, dengan isu aruhara, tidak ada yang memaksa untuk minum alkohol. Apalagi jika mereka tahu kita Muslim, sangat jarang ada yang memaksa untuk minum alkohol.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan: 

1. Tidak perlu minum alkohol (soft drink juga oke). Juga, tidak perlu makan daging babi. 

2. Sampaikan sebelumnya bahwa kamu muslim sehingga minum alkohol dan daging babi itu tidak boleh. 

3. Di acara minum, meskipun ada istilah “bureikou” (yang berarti tidak ada aturan), tetaplah bersikap sopan terhadap atasan. 

4. Hormati kebiasaan Jepang seperti “kanpai” (bersulang) di awal dan “shime” (menutup) di akhir acara. 

5. Waktu yang dihabiskan di acara minum umumnya tidak dianggap sebagai waktu kerja.

Kesimpulan

Buat kalian yang baru datang ke Jepang dan belum pernah ikut acara minum kantor, coba deh sekali-sekali ikut dan rasakan “nomi-nication”. Ini juga bagian dari budaya perusahaan di Jepang, dan ada manfaatnya seperti yang sudah disebutkan. Jika kalian merasa kurang cocok atau tidak sejalan dengan pandangan kalian, ya tidak apa-apa untuk tidak ikut. Semoga melalui “nomi-nication”, teman-teman dari Indonesia bisa lebih memahami budaya perusahaan Jepang dan memperkuat hubungan dengan rekan kerja, sehingga hidup di Jepang jadi lebih mudah.

Referensi:
“Nomi-nication” itu benar? Hasil penelitian yang meningkatkan tingkat kebahagiaan | WIRED.jp 
Berpikir tentang alkohol dalam keadaan sadar – Tentang “nomi-nication” | NLI Research Institute (nli-research.co.jp)