Musim panas di Jepang dirayakan dengan berbagai festival besar di seluruh negeri. Salah satu festival paling menarik yang menarik perhatian banyak orang dari seluruh dunia adalah “Awa Odori” di Prefektur Tokushima. Saya berkesempatan mengikuti Awa Odori untuk pertama kalinya sebagai bagian dari perjalanan keluarga kami. Suasana yang begitu hidup dan perasaan seluruh kota yang bersatu dalam tarian adalah pengalaman yang sangat istimewa. Di sini, saya akan memperkenalkan sejarah dan daya tarik Awa Odori, serta menceritakan pengalaman kami sebagai keluarga yang menikmatinya bersama.
- Sejarah Awa Odori
- Keseruan Festival Musim Panas Sebelum Tarian Dimulai
- Antusiasme Tarian di Tengah Kota Mulai Sore Hari
- Pengalaman Menonton di Panggung Tarian
- Di Balik Latihan dan Kedalaman Awa Odori
- Puncak Festival di Tengah Malam
- Akses ke Kota Tokushima untuk Awa Odori dan Hal yang Perlu Diperhatikan
- Kesimpulan
Sejarah Awa Odori
Awa Odori adalah tarian Bon tradisional yang telah berusia lebih dari 400 tahun. Tarian ini berawal dari Prefektur Tokushima dan memiliki asal-usul yang dapat ditelusuri kembali ke perayaan penyelesaian Kastil Tokushima pada akhir abad ke-16. Dikatakan bahwa orang-orang mulai menari dengan bebas dalam pesta tersebut, dan inilah cikal bakal Awa Odori yang kita kenal sekarang. Selain itu, Awa Odori juga memiliki makna sebagai tarian untuk menyambut arwah leluhur, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari pemandangan musim panas setiap tahun.
Keseruan Festival Musim Panas Sebelum Tarian Dimulai
Kami tiba di lokasi festival saat masih terang. Meski jumlah penari belum banyak, area festival sudah dipenuhi dengan deretan kedai makanan, di mana kami menikmati makanan khas festival musim panas. Hari itu sangat panas, jadi mentimun dingin dan es serut terasa sangat menyegarkan. Anak-anak begitu antusias dengan permen apel dan gula kapas, sehingga bahkan sebelum tarian dimulai, kami sekeluarga sudah merasakan suasana meriah festival musim panas.
Antusiasme Tarian di Tengah Kota Mulai Sore Hari
Saat matahari mulai terbenam dan lalu lintas mulai ditutup, para penari berkumpul di tengah jalan. Dari anak-anak kecil hingga orang dewasa, semua mengenakan kostum tradisional yang berwarna-warni, dan tarian pun dimulai. Melihat orang-orang lokal bersatu untuk memeriahkan Awa Odori benar-benar menunjukkan betapa festival ini sudah mengakar kuat di komunitas mereka.
Para profesor dan mahasiswa dari Universitas Tokushima juga membentuk “ren” (kelompok tari) dan turut berpartisipasi, bersama dengan para profesor tamu dari luar negeri, yang semakin menunjukkan betapa internasionalnya Awa Odori. Bahkan orang-orang yang tidak mengenakan kostum bisa bergabung dengan tarian secara spontan. Rasanya seperti seluruh kota tenggelam dalam Awa Odori, dan kami merasa seolah-olah menjadi bagian dari pusatnya.
Pengalaman Menonton di Panggung Tarian
Untuk pertama kalinya, kami membeli tiket untuk menonton di “panggung tarian” yang disediakan. Dengan kursi berbayar, kami bisa duduk santai dan menikmati sorotan festival tanpa harus berkeliling. Di panggung tarian ini, “ren” terkenal mempersembahkan tarian mereka, dan keahlian serta gerakan dinamis mereka sungguh memukau. Khususnya, pertunjukan yang mencolok hanya dapat disaksikan di panggung tarian, sehingga kami benar-benar menikmati keindahan dan kekuatan para penari profesional.
Kami juga menikmati berbagi camilan dan makanan ringan yang sudah kami beli sebelumnya. Menonton tarian indah dari ren terkenal sambil menikmati makanan dari kedai sungguh menciptakan momen yang sangat berharga.
Di Balik Latihan dan Kedalaman Awa Odori
Sekilas, Awa Odori mungkin terlihat seperti tarian yang sederhana, tetapi terutama untuk ren terkenal, tarian ini memerlukan latihan yang sangat intens. Sebelum festival, kami menonton video latihan para ren terkenal di YouTube, dan baru menyadari betapa menakjubkan hasil dari kerja keras dan latihan mereka. Berkat latihan setiap hari, mereka bisa mempersembahkan gerakan yang begitu halus dan pertunjukan yang serasi saat festival berlangsung.
Namun, ada juga ren yang membolehkan siapa pun ikut menari, bahkan jika mereka tidak bisa menari dengan baik. Fleksibilitas dan keberagaman inilah yang membuat Awa Odori semakin menarik.
Puncak Festival di Tengah Malam
Saat malam semakin larut, kota dipenuhi dengan Awa Odori, dan suara musik serta irama drum bergema di seluruh penjuru. Kami benar-benar tenggelam dalam suasana unik, seolah-olah seluruh kota berubah menjadi satu dengan tarian. Hingga larut malam, orang-orang terus menari, membuat festival terasa seperti tak berujung.
Meski kami semua merasa sangat puas, ada satu hal yang kami sesali. Kali ini, kami sekeluarga tidak cukup berani untuk ikut menari, sehingga hanya menonton saja. Di perjalanan pulang, kami merasa sedikit menyesal. Di lain kesempatan, kami ingin menjadi “odoru ahou” (si penari bodoh) dan menari bersama sebagai keluarga.
Akses ke Kota Tokushima untuk Awa Odori dan Hal yang Perlu Diperhatikan
Dari Bandara Internasional Kansai, ada bus cepat yang membawa Anda ke pusat Kota Tokushima kurang lebih dua setengah jam. Dari Tokyo, ada penerbangan langsung dari Bandara Haneda yang memakan waktu sekitar satu jam 15 menit. Selama periode Awa Odori, akomodasi cepat penuh, jadi sangat penting untuk memesan tempat tinggal jauh-jauh hari.
Kesimpulan
Awa Odori adalah festival yang luar biasa, di mana Anda bisa merasakan tradisi Jepang dan energi musim panas. Perjalanan kami ke Tokushima, di mana kami menikmati keindahan musim panas dan pesona Awa Odori bersama keluarga, menjadi kenangan yang tak terlupakan.
Situs Web : Kota Awa